Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa

Jarewongcilik.com- Jika anda bertanya bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa? maka saya akan sangat faham sekali akan perbedaan ekonomi antara di desa dan di kota.
Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa

Kita ketahui Desa adalah nama untuk pemukiman yang tidak terletak di kota atau di daerah terpencil yang terdiri dari pemukiman kecil. Tentu saja kehidupan masyarakat desa berbeda dengan orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan. Begitu juga yang terjadi dengan perbedaan ekonomi antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Apa perbedaannya? Penjelasan berikut.

Homogen
Perbedaan ekonomi antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dapat dilihat dari kecenderungan komunitas pedesaan yang homogen terhadap masyarakat perkotaan. Salah satu contohnya adalah mata pencaharian, masyarakat pedesaan memiliki mata pencaharian yang cenderung sama satu sama lain, misalnya bertani dan sebagainya.

Sebaliknya, masyarakat perkotaan cenderung menjadi hidrogen dan berbagai jenis pekerjaan yang mereka miliki. Mulai dari pekerjaan kantor, pengusaha dan sebagainya. Karena kebutuhan pekerjaan dan lowongan pekerjaan di kota cenderung lebih daripada di desa.

Pekerjaan non-pertanian adalah paruh waktu
Seperti dijelaskan sebelumnya, pekerjaan utama orang-orang yang tinggal di desa adalah agraris. Namun, karena musim tanam tergantung pada cuaca dan curah hujan, tidak mungkin menanam padi setiap hari. Oleh karena itu masyarakat pedesaan memiliki pekerjaan lain yang tidak ada di pertanian.

Baca Juga Upaya Meningkatkan Produk Pertanian di Desa-Desa Terpencil
Namun pekerjaannya cenderung bersifat kasual. Ketika musim tanam kembali, penduduk desa akan kembali menjadi petani dengan menanam tanah mereka sesuai dengan musim tanam yang ada.

Keinginan tinggi untuk pergi ke luar negeri
Penduduk desa memiliki kecenderungan untuk bermigrasi dan tinggal di luar wilayah mereka sendiri. Ini berdampak pada jumlah populasi yang tersedia untuk meningkatkan situasi ekonomi desa. Orang-orang yang telah bermigrasi dan merasa diri mereka sukses enggan untuk kembali ke kota asal mereka karena mereka merasa bahwa tinggal di daerah kota lebih baik.

Padahal sebenarnya ekonomi desa bisa dinaikkan jika penduduk yang bermigrasi kemudian kembali ke kota asalnya dan mengajar orang lain apa yang mereka dapatkan di kota. Dengan cara ini warga yang masih di desa dapat mengambil pengalaman ini dan menerapkannya di desa.

Kesadaran Pendidikan Minimal
Kehidupan ekonomi masyarakat pedesaan tidak terlepas dari tingkat pendidikan yang mereka dapatkan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang memiliki pendidikan yang lebih rendah maka keinginan dan wawasannya cenderung kurang.

Karena itu, pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pengembangan sumber daya manusia yang ada. Meski tidak memiliki pendidikan tinggi, setidaknya seseorang mampu dan dilengkapi dengan berbagai keterampilan yang berguna untuk hidupnya. Keterampilan dapat diperoleh dalam pelatihan khusus atau pelatihan cepat yang tidak memerlukan waktu lama.

Cenderung Mengikuti Aliran
Dibandingkan dengan daerah perkotaan, sangat sedikit pengusaha di daerah pedesaan. Bagaimana bisa? Ini tidak terlepas dari kecenderungan masyarakat pedesaan untuk mengikuti arus saat ini. Mereka lebih nyaman dalam melakukan pekerjaan yang turun-temurun sejak lama.

Misalnya anak akan melanjutkan pekerjaan ayah atau ibunya dan ini selalu diulang. Sangat sedikit yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang diwariskan dan mengurus pekerjaan yang mereka sukai.

Itulah sekilas perbedaan ekonomi antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Deskripsi ini tentu saja menjelaskan bahwa kesulitan ekonomi desa disebabkan oleh banyak alasan. Karena kurangnya informasi dan pengalaman yang diperoleh oleh penduduk desa, perekonomian desa cenderung tumbuh lambat.

Tak heran jika banyak masyarakat pedesaan yang kondisi ekonominya cenderung tidak seimbang. Selain itu, kondisi ekonomi desa akan mempengaruhi kondisi pedesaan yang disebutkan. Banyak sekali kondisi desa yang sangat terbelakang, dapat dilihat bagaimana kondisi ekonomi penduduk.

Untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat pedesaan dan perkotaan harus dilakukan secara bertahap dan perlu bimbingan. Mulai dari pembenahan infrastruktur desa oleh pemerintah, menanamkan kepedulian terhadap orang lain, menanamkan pentingnya pendidikan bagi masyarakat dan mendukung munculnya industri kecil dari desa.

Tujuan meningkatkan kondisi ekonomi desa adalah tidak ada ketidakseimbangan antara desa dan lainnya. Sehingga pembangunan desa sejajar satu sama lain.

0 Comments

Post a Comment